You are hereBagian J. Menguji Religi kita

Bagian J. Menguji Religi kita


Marilah membayangkan bahwa kita mengajukan lamaran untuk masuk surga. Daftar kualifikasi apa yang akan kita buat untuk itu?

  • Saya selalu percaya kepada Allah.
  • Saya dikenal sebagai seorang yang religius.
  • Saya telah berusaha untuk hidup baik.
  • Saya telah dibaptis.
  • Saya beribadah di gereja.
  • Saya tidak melakukan hal yang sangat buruk.
  • Ada banyak sahabata yang akan menjamin kualifikasi saya.

Saya berharap sekarang kita telah menyadari bahwa jika kita bermaksud membuat sebagian atau seluruh daftar di atas sebagai lamaran untuk masuk ke surga, berarti kita belum memahami kesia-siaan religi.

Satu-satunya lamaran yang diterima untuk masuk ke surga adalah kualifikasi sebagai berikut:

  • Saya tidak dapat menyebutkan kebaikan saya sendiri.
  • Saya adalah orang yang berdosa sejak dilahirkan.
  • Saya datang bukan dalam nama saya, tetapi di dalam nama Kristus.
  • Saya percaya bahwa Ia adalah Anak Allah dan Juruselamat saya.
  • Saya menerima pengorbananNya bagi dosa-dosa saya.
  • Saya percaya Ia bangkit dari kematian.
  • Saya percaya Ia menyelamatkan saya.

Inilah yang diyakini Rasul Paulus untuk membedakan religi dengan Kristus. Ia menulis, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya" (Ef 2:8-10).