You are hereBagian D. Mengapa Kristus Menjadi Ancaman Bagi Religi?

Bagian D. Mengapa Kristus Menjadi Ancaman Bagi Religi?


Orang-orang religius menilai Yesus berbahaya. Dia menimbulkan kericuhan yang mengancam stabilitas religius dan kemantapan politik Israel. Dia banyak melakukan hal-hal yang sulit dijelaskan. Dia mengajar dengan kuasa dan mengalihkan perhatian dari hal-hal religi yang lahiriah kepada sikap hati yang mendalam. Dia mengajarkan bahwa Allah tidak mencari orang yang berbuat baik sesuai dengan tuntutan religi, melainkan orang yang:

  • Miskin rohani, yang mengakui ketergantungan mereka pada Allah dalam setiap aspek kehidupan.
  • Berdukacita, yang meratapi hakekat dan akibat dosa dalam diri mereka sendiri maupun orang lain.
  • Lemah-lembut, yang mau hidup dibawah kuasa Allah.
  • Lapar dan haus akan kebenaran, yang menerima kebenaran yang datang dari Allah.
  • Berbelas kasihan, yang memberi pertolongan tanpa pamrih kepada orang lain yang hidup dalam kesusahan.
  • Murni hatinya, yang bersih secara spiritual.
  • Pembawa damai, yang bekerja untuk mendamaikan hubungan manusia dengan Allah dan dengan sesamanya (Mat 5:1-9)

Kristus lebih menerima hati yang hancur daripada religi yang sombong. Dia menjadi ancaman bagi orang-orang religius sebab siapa pun yang menerima Dia, tidak akan pernah lagi membutuhkan religi orang-orang Farisi. Sementara orang-orang Farisi sangat menekankan ketaatan hukum secara detil, Yesus mengajarkan bahwa Allah mau mengampuni orang-orang yang paling berdosa sekalipun. Bertahun-tahun kemudian Paulus, rasul Kristus yang dulunya orang Farisi, menyatakan bahwa hukum-hukum religi tidak pernah, tidak mampu dan tidak akan dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Dalam surat-suratnya, Paulus menerangkan bahwa hukum Allah diberikan kepada kita untuk menunjukkan betapa kita memerlukan seorang Juruselamat yang lebih dalam segala hal dari religi.

Kristus lebih tinggi dari religi dari segala sisi:
  • Belakang - Dia adalah Pencipta dan Firman yang kekal, yang bukan saja bersama Allah sejak semula, tetapi adalah Allah itu sendiri (Yoh 1:1-3).
  • Depan - Dia adalah Raja dan Hakim yang akan datang, yang suatu hari kelak akan memerintah bumi dan menghakimi setiap hati (Kis 1:6-11, Rom 14:7-12).
  • - Dia adalah Juruselamat dan Tuhan yang merendahkan diriNya sendiri untuk menyelamatkan kita, sekaligus menyatakan kuasaNya dengan kasih dan bijaksana (Yoh 3:13-16; Fili 2:9-11)
  • Bawah - Dia memegang kita dengan tanganNya sebagai Pemelihara dan Penopang (Kol 1:16).
  • Kanan - Jika kita "menoleh ke kanan" untuk mencari hal-hal yang benar secara moral, Dia menjadi Guru dan Teladan kita (1Pet 2:21; 1Yoh 2:6).
  • Kiri - Jika kita "menoleh ke kiri" dan meneliti hal-hal yang salah, Dia menjadi Pengantara dan Pembela kita (1Yoh 2:1-2).
  • Dalam - Dialah Hidup, Damai dan Kekuatan kita (Gal 2:20, Kol 1:27).

Inilah Pribadi yang meliputi segala hal, yang tidak dilihat oleh orang-orang Farisi. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Bagaimana mereka dapat menanti-nantikan kedatangan Mesias bersama orang-orang Israel, kemudian berusaha membunuhNya ketika Dia datang? Mari kita pelajari kata-kata Yesus sendiri tentang hal ini.