You are hereArtikel / Mengapa Organisasi Misi Harus Mengutamakan Gereja Lokal
Mengapa Organisasi Misi Harus Mengutamakan Gereja Lokal
Saya duduk di kantor pendeta di Asia. Dia bercerita tentang sebuah organisasi yang baru-baru ini mengirim sejumlah besar pekerja ke daerah mereka. Sebagian dari waktu itu dihabiskan di kotanya, di mana dia telah menggembalakan selama hampir dua dekade.
Kisah yang dia bagikan kurang lebih seperti ini: Polisi setempat tahu tentang gerejanya. Jadi, ketika sekelompok orang dewasa muda yang bersemangat dan giat menginjili turun ke pasar kota, dia adalah salah satu yang dihubungi oleh mereka. Akan tetapi, ada masalah: dia tidak tahu siapa orang-orang ini atau apa yang mereka lakukan. Lagi pula, kelompok itu merasa tidak perlu memberi tahu gereja lokal mana pun tentang penjangkauan penginjilan mereka. Mereka mengabaikan kredibilitas nyata yang akan datang dengan bekerja bersama orang percaya lokal. Dengan kata lain, mereka menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap gereja lokal.
Pendeta ini senang sekaligus tidak bahagia. Tentu saja dia bersukacita karena penduduk setempat mendengar Injil. Akan tetapi, dia menyesali fakta bahwa para penginjil yang bersemangat ini tampaknya telah benar-benar melupakan gereja.
Sebagai presiden organisasi misi yang dengan senang hati mengirimkan perjalanan tim-singkat ke seluruh dunia, saya juga merasakan keprihatinan pendeta ini. Bagaimanapun, mari kita asumsikan bahwa seseorang menjadi percaya kepada Yesus hari itu. Haleluya! Namun, apa selanjutnya? Apa rencana mereka? Untuk mencoba dan memuridkan seseorang dalam bahasa asing selama beberapa minggu dan kemudian mendoakan mereka baik-baik saja?
Ketika saya mendengar cerita seperti ini, saya memiliki satu pertanyaan menyeluruh: Mengapa begitu banyak organisasi menganggap gereja lokal hanya sebagai bagian dari tujuan penginjilan mereka?
Mengapa Kita Bicara Tentang Gereja
Ketika saya berbicara tentang pekerjaan Reaching & Teaching, saya selalu berbicara tentang gereja lokal. Biasanya itu berarti saya menghabiskan setidaknya beberapa waktu untuk berbicara tentang gereja saya sendiri: Third Avenue Baptist. Beberapa orang menganggap ini tidak biasa. Mereka bertanya-tanya, "Mengapa orang misionaris ini berbicara begitu banyak tentang gerejanya di Amerika?" Jawabannya sederhana: karena kami percaya bahwa gereja-gereja lokal yang sehat adalah sarana pilihan Allah untuk menjadikan murid-murid yang dewasa dan melatih para pendeta masa depan di seluruh dunia. Kami juga percaya bahwa gereja-gereja lokal yang sehat di sini akan mengirim misionaris yang paling memenuhi syarat dan diperlengkapi ke luar negeri.
Dalam Reaching & Teaching, kami sering merujuk pada statistik bahwa 85% pendeta dunia di luar Amerika Utara saat ini tidak memiliki akses ke pelatihan teologi formal. Untuk mengisi kesenjangan besar itu, kami mengirim lusinan tim jangka pendek setiap tahun. Akan tetapi, kami tahu tim jangka pendek kami bukanlah solusi jangka panjang. Yang pasti, kami mengirim misionaris melintasi lautan dan budaya untuk melatih para pendeta. Kami telah melakukan itu sejak 2014. Akan tetapi, bahkan misionaris jangka panjang kami bukanlah solusi jangka panjang untuk masalah pendeta yang tidak terlatih.
Jadi, apa itu? Jawabannya, sekali lagi, sederhana: gereja lokal yang sehat. Kami ingin bekerja dengan para pendeta hari ini untuk memperlengkapi dan melatih mereka sehingga mereka dapat memimpin gereja-gereja lokal yang sehat di mana para pendeta masa depan dilatih dan diperlengkapi.
Memasukkan Bahan ke Dalam Oven
The Southern Baptist Theological Seminary terletak hanya sepuluh menit dari gereja saya. Mahasiswa-mahasiswa kami memiliki hak istimewa untuk diajar oleh profesor-profesor yang ternama. Akan tetapi, pendeta masa depan akhirnya bukan diproduksi di kampus Southern. Tentu, mereka mendapatkan banyak bahan yang diperlukan di sana. Mereka belajar teologi sistematika, hermeneutika, dan bahasa-bahasa alkitabiah. Akan tetapi, bahan-bahan itu tidak dipanggang menjadi apa pun yang dapat dimakan selain dari pertemuan gereja lokal.
Anda dapat membaca semua buku yang Anda inginkan tentang kepemimpinan gereja. Namun, itu tidak sebanding dengan duduk pada pertemuan para penatua kami dan menyaksikan para penatua berdoa untuk setiap anggota gereja dengan menyebutkan namanya -- sesuatu yang harus dilakukan oleh pekerja magang kami. Anda dapat menulis makalah tentang disiplin gereja, tetapi ini adalah tingkat pelatihan lain untuk menyaksikan pendeta Anda saat mereka menggembalakan gereja melalui kasus yang sulit selama pertemuan anggota. Anda dapat membaca buku-buku tentang pernikahan dan pelayanan keluarga, tetapi jauh lebih baik untuk berteman dengan pasangan dalam kelompok asal Anda yang telah menikah selama 60 tahun. Anda dapat mengikuti kelas tentang khotbah -- dan Anda akan belajar banyak jika Anda melakukannya! -- tetapi itu pun tidak sebanding dengan menghadiri tinjauan kebaktian mingguan di mana pendeta senior Anda menerima kritik atas khotbahnya dari mahasiswa tahun pertama.
Seminari memberi mahasiswa-mahasiswa mereka bahan-bahan yang tak tertandingi. Akan tetapi, gereja-gereja lokal yang sehat mengajari para mahasiswa ini bagaimana menggabungkan bahan-bahan tersebut ke dalam resep dan memanggangnya di dalam oven.
Rancangan Allah Untuk Gereja
Ada alasan lain mengapa kita menghabiskan begitu banyak waktu berbicara tentang sentralitas gereja: itu melindungi kita dari secara tidak sengaja menggantikan rancangan Allah untuk gereja. Dalam bukunya "Missions", Andy Johnson menulis, "Setiap organisasi yang diciptakan secara manusiawi yang membantu dalam misi harus ingat bahwa mereka adalah pengiring pengantin, bukan pengantin wanita. Mereka adalah kru panggung, bukan bintangnya. Posisi dan kehormatan dan tanggung jawab itu telah diberikan oleh Kristus kepada gereja-Nya, dan hanya kepada gereja-Nya."
Saya terus-menerus memberikan dan merekomendasikan buku Andy karena saya ingin para misionaris dan gereja-gereja pengutus mereka memahami rancangan Allah bagi gereja lokal mereka sebagai "mesin misi dunia." Sementara, agen misi seperti Reaching & Teaching dapat memainkan peran penting, kami menerima mandat kami dari gereja-gereja lokal yang kami layani. Saya sangat yakin bahwa gereja tempat kita bekerja adalah yang paling memenuhi syarat untuk mengevaluasi karakter dan kompetensi misionaris masa depan.
Sangat mudah untuk mengatakan itu. Jadi bagaimana kita menerapkan prinsip ini? Sekali lagi, jawaban atas pertanyaan itu sederhana: kami mengharapkan setiap pekerja global kami untuk bergabung dengan gereja lokal di lapangan. Ini bisa menjadi gereja lokal yang sudah ada, atau bisa juga gereja baru yang terdiri dari tim kami dan beberapa orang Kristen lainnya di daerah tersebut.
Sulit untuk mengajar orang lain untuk berkomitmen pada gereja lokal jika kita sendiri tidak berkomitmen. Itu sebabnya kami hanya mengirim misionaris yang memiliki rekam jejak kesetiaan di gereja lokal mereka sendiri. Gereja lokal akan selalu menjadi inti dari strategi pengiriman Reaching & Teaching karena merupakan inti dari strategi pengutusan Allah. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Reaching & Teaching |
Alamat situs | : | https://rtim.org/why-missions-organizations-must-prioritize-the-local-church |
Judul asli artikel | : | Why Missions Organizations Must Prioritize the Local Church |
Penulis artikel | : | Ryan Robertson |
- Login to post comments
- 739 reads