You are hereArtikel Misi / Artikel Misi

Artikel Misi

warning: Creating default object from empty value in /home/sabdaorg/public_sabda/misi/modules/taxonomy/taxonomy.pages.inc on line 33.

Metode Penginjilan yang Bisa Diterapkan kepada Anak Balita Menurut Ciri-Cirinya

FISIK

Ciri-ciri:

  1. Tumbuh dengan cepat tetapi aktivitas fisiknya sama.

  2. Perkembangan otot-ototnya memerlukan latihan.

  3. Mulai berusaha mengatur gerakan-gerakan yang memerlukan kekuatan otot kecil.

Penginjilan pada Anak Madya Menurut Ciri-Cirinya

FISIK

Ciri-ciri:

  1. Pertumbuhan fisik yang cepat.

  2. Semakin dapat beradaptasi dengan tubuh mereka.

  3. Perkembangan koordinasi motorik baik.

  4. Anak laki-laki tumbuh lebih cepat dalam kekuatan dan ketahanan jika dibandingkan dengan anak perempuan.

22 Cara Membimbing Anak dalam Tuhan

Tujuan dari setiap orang tua Kristen bukanlah untuk membesarkan anak yang baik, menghasilkan pelajar yang hebat secara akademis, atlet yang hebat, atau lainnya.

Penginjilan pada Anak-Anak

Tidak banyak orang dewasa yang mengetahui cara yang "benar" untuk memimpin seorang anak, khususnya anak yang masih kecil, kepada keselamatan melalui iman dalam Yesus Kristus. Bahkan lebih sedikit lagi orang dewasa yang setuju tentang batas usia minimum untuk pengambilan keputusan. Namun, para pendidik setuju bahwa kebanyakan keputusan untuk Kristus diambil orang saat kanak-kanak daripada masa remaja atau dewasa. Jika ini adalah masa-masa terbaik untuk menyampaikan rencana penyelamatan kepada anak-anak, metode terbaik apa yang bisa digunakan?

Penginjilan Anak: Sentuhlah Hidup Anak-Anak untuk Kekekalan

Diringkas oleh: Kristina Dwi Lestari

Mandat Misi Global 2

Alasan Penginjilan Luar Negeri

Setelah definisi yang diperlukan dijabarkan secara singkat, sekarang waktunya untuk melangkah pada langkah berikutnya: mencari tahu mengapa kita seharusnya menjadi berani, dan sering kali mau mengorbankan diri sendiri, meninggalkan kenyamanan dan keamanan di tanah air kita untuk mengejar pelayanan pekabaran Injil ke luar negeri. Banyak alasan ini sudah berumur sangat lama. Beberapa yang lainnya mungkin cukup baru dan kehadirannya didorong oleh perubahan jumlah populasi dan pemerintahan dalam tahun-tahun terakhir. Walaupun alasan-alasan yang ditulis di sini terutama diperuntukkan bagi pembaca di negara-negara yang lebih maju, namun juga harus diperhatikan bahwa kebanyakan dari alasan-alasan tersebut memiliki relevansi dengan bagian dunia yang kurang maju, yang sekarang sedang memperluas misi-misi penjangkauan kekristenannya dengan kecepatan yang menakjubkan.

Mandat Misi Global 1

Alasan yang paling mendasar bagi kebutuhan "Utusan-Utusan Tuhan yang Baru" adalah meluasnya wilayah-wilayah dunia yang tidak lagi mampu dijangkau melalui cara utusan Injil yang lama.

Bukti Medis: Apakah Kematian Yesus Pura-Pura dan Kebangkitan-Nya Adalah Cerita Bohong? 2

Karena saya hanya memiliki pengetahuan yang belum sempurna tentang anatomi manusia, saya tidak yakin apa artinya ini. "Kesakitan seperti apa yang akan dihasilkan?" Saya bertanya.

Bukti Medis: Apakah Kematian Yesus Pura-Pura dan Kebangkitan-Nya Adalah Cerita Bohong? 1

Saya berhenti untuk membaca plakat yang tergantung di ruang tunggu di kantor dokter: "Biarlah percakapan berlalu. Biarlah tawa lenyap. Di tempat inilah maut dengan senang hati menolong yang hidup."

Konsep Misi Dalam Injil dan Kisah Para Rasul 2

Pesan-pesan Injil yang sulit mengarahkan Albert Schweitzer pada kesimpulan bahwa pada awal pelayanan Yesus, Ia percaya pada dekatnya masa parousia, keselamatan besar Israel dan dunia, dan kemudian, ketika Dia amat kecewa pada pengharapan-Nya, Dia bersiap untuk penderitaan besarnya, yang pada suatu tingkat terus menanjak dan dianggap tak terhindarkan. Ini bukanlah tempat untuk masuk dalam pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Kita merujuk pada studi penting yang dilakukan H.N. Ridderbos, "The Coming of the Kingdom". Ridderbos menunjuk bahwa ada dua arah yang harus dibedakan dalam nubuatan Yesus, yang satu bermuara pada parousia dan yang lain pada penderitaan dan kematian-Nya. Awalnya, para murid-Nya tidak memahami hal ini, dan mulanya Yesus juga tidak menolong kesulitan mereka untuk memahaminya. Yesus sering menyatakan dengan gamblang, bahwa kedatangan-Nya menandai terjadinya hal-hal yang terakhir, bahwa berbagai nubuatan mulai digenapi, namun secara bertahap Yesus mulai membuka mata murid-murid-Nya pada kenyataan yang sangat besar dan bahwa hal-hal yang mengerikan harus terjadi terlebih dahulu. Kerajaan Allah tentu saja berada di tangan Yesus Kristus; dalam Yesus Kristus, Kerajaan Allah telah turun ke dalam dunia dan tanda-tandanya telah nyata di mana-mana. Namun, kerajaan ini tidak dapat datang dalam perwujudannya yang penuh, karena kenyataan yang membuat tawar hati tentang penderitaan dan kematian-Nya yang semakin dekat haruslah terjadi lebih dulu.