You are heree-JEMMI No.43 Vol.04/2001 / Bangladesh (Republik Rakyat Bangladesh)

Bangladesh (Republik Rakyat Bangladesh)


Luas: 144.000 km2. Berlokasi di sepanjang delta dan dataran banjir dari sungai Gangga dan Brahmaputra dengan curahan hujan yang lebat dan sering kebanjiran.

Jumlah penduduk: (1995) 132.219.000

Bangladesh

Suku Bangsa: seluruhnya 50 suku. Orang Bengali 97,3 persen. Suku-suku terpencil 1,1 persen. Suku-suku minoritas lain 1,6 persen.

Bebas buta huruf: 24 persen.

Bahasa Nasional: bahasa Bengali, bahasa Inggris

Ibu kota: Dhaka

EKONOMI: Salah satu bangsa yang paling miskin di dunia, menderita karena penduduknya amat banyak dan bencana alam selalu datang secara berkala, seperti banjir yang hebat dan angin topan yang mengakibatkan kehilangan nyawa yang besar. Tampaknya tipis harapan untuk mengurangi kemiskinan di negara yang menyedihkan ini. Sumber devisa utama berasal dari penerimaan bantuan, ekspor pakaian dan goni. Angka pengangguran 50 persen.

POLITIK: Dahulu merupakan daerah Pakistan Timur; menjadi merdeka tahun 1971 setelah perang saudara yang sengit dan kekalahan Pakistan oleh pasukan-pasukan India dan Bangladesh. Korupsi, ketidakstabilan, pembunuhan, dan 18 kudeta telah merusak negara ini selama bertahun-tahun. Diktator militer yang telah memerintah selama 9 tahun berakhir pada tahun 1991 dengan pembaruan demokrasi dan terpilihnya pemerintahan baru yang dipimpin oleh seorang wanita, Begum Khaleda Zia.

Pokok Doa:

  1. Bangladesh adalah ladang yang sulit bagi penginjilan. Reaksi yang besar terhadap kekejaman penindasan Pakistan atas nama Islam pada perang sipil tahun 1971 melemahkan kesetiaan orang Bangladesh terhadap Islam. Hal ini untuk sementara dan membuka kesempatan bagi penyebaran Injil. Namun, munculnya beberapa aliran Islam ekstrem yang menekankan Islam yang lebih radikal memengaruhi pemberitaan Injil dalam berbagai hal. Doakan agar kebebasan untuk mempraktikkan dan menyebarkan agama dapat dipertahankan, dan agar pemimpin-pemimpin bangsa dapat mengatasi banyak masalah dengan ketulusan hati, pengabdian, dan keadilan. Doakan agar semua kuasa gelap dapat dipatahkan.
  2. Puji Tuhan untuk kemajuan penginjilan meskipun kesulitan-kesulitan bertambah.
    1. Sejak kemerdekaan dan selama bencana alam nasional yang sering melanda negara ini, banyak sekali bantuan diberikan oleh badan-badan Kristen luar negeri tanpa pamrih dan dengan tidak membeda-bedakan. Lembaga-lembaga non-pemerintah seperti HEED dan World Vision mencoba untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Kristen dan menyiapkan jalan untuk melibatkan gereja-gereja serta badan-badan misi lokal. TEAR Fund memperbantukan tenaga dan memberi bantuan dana untuk proyek-proyek. Berdoa untuk kebijaksanaan dan kepekaan dari orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan program-program ini agar bantuan tersebut tidak dipandang sebagai manipulasi atau menyebabkan ketergantungan.
    2. Keterbukaan dan tanggapan keluarga-keluarga orang Islam di beberapa daerah terhadap penginjilan yang dilakukan dengan cara-cara baru sungguh membesarkan hati. Doakan agar gereja-gereja yang mau bersaksi dengan berani dapat dirintis dan agar semua pengikut Kristus dilindungi dari penganiayaan.
    3. Gerakan-gerakan pertobatan masyarakat di antara suku-suku terpencil telah menyebabkan hampir semua orang Bawm dan Pankhu menjadi orang Kristen, dan juga 95 persen dari orang Garo, 60 persen dari orang Oraon, dan 50 persen dari orang Mahili dan Khasi. Pertobatan kepada Allah terus berlangsung di antara orang Santal (25 persen) dan Munda (16 persen).
  3. Orang yang belum terjangkau. Tidak banyak bangsa di dunia ini yang mempunyai jumlah penduduk yang lebih besar yang secara keseluruhan tidak terjangkau oleh Injil seperti di Bangladesh. Doakan:
    1. Orang Islam. Di antara 100 juta orang Islam hanya ada beberapa ribu yang percaya, walaupun jumlahnya terus bertambah. Doakan pertemuan kelompok-kelompok di rumah seperti Jamat (jemaat gaya muslim) agar mereka dapat dimuridkan. Pada tahun 1985, hanya 25 hamba Tuhan melayani di antara mereka. Situasi ini telah membaik, tetapi sebagian besar masyarakat tersebut belum pernah mendengar Injil. Kebanyakan cenderung untuk mengabaikan ibadah dalam agama Islam mereka.
    2. Orang Hindu yang merasa terdesak sebagai agama minoritas. Rasa tidak aman mereka bertambah selama perang teluk 1991, ketika orang Islam menghancurkan candi-candi Hindu. Doakan agar hal ini membawa banyak orang kepada kebenaran dalam Yesus. Dari 29 kasta rendah, hanya ada 4 kasta di mana jumlah orang Kristen melebihi 2 persen, dan dalam 6 kasta yang lain responsnya lebih sedikit. Kasta-kasta yang lebih tinggi tetap keras terhadap Injil.
  4. Media Kristen penting karena sebagian besar penduduk masih buta huruf. Doakan hasil penginjilan melalui:
    1. Radio. Stasiun-stasiun Kristen (TWR, FEBC, FEBA) menyiarkan 8 jam seminggu dalam bahasa Bengali dan 88 jam dalam bahasa Inggris. Doakan khususnya agar diproduksikan siaran-siaran yang cocok dan cukup untuk mayoritas orang non-Kristen.
    2. Film "Yesus". Film ini tersedia dalam bahasa Bengali, Assam, dan Santali, dan telah digunakan di antara orang Hindu dan Islam dengan tanggapan yang baik. Doakan agar kursus-kursus latihan dapat diadakan bagi mereka yang menggunakan film tersebut -- baik dalam pemeliharaan peralatannya maupun dalam pemakaian film ini secara efektif untuk perintisan gereja. Doakan pengeluaran izin untuk memutar film ini di desa-desa dan untuk perlindungan bagi para pelaksananya.
    3. Kaset. GRn memiliki tim perekam yang menyiapkan kaset-kaset induk dalam bahasa-bahasa pribumi; 2 bahasa telah direkam. Berdoa agar sebuah rekaman dapat disiapkan dalam setiap bahasa pribumi dan agar dapat digunakan secara efektif.
Bahan diringkas dari sumber:
Judul buku : Doakanlah Asia!
Penulis : Patrick Johnstone
Penerbit : Yakin dan WEC, 1995; WEC International, 2001
Alamat URL : http://www.operationworld.org/
Sumber : e-JEMMi 43/2001

CD-ROM SABDA [Nomor Topik: 18836]